Unknown
On Rabu, 17 Desember 2014
Trust / Marger
Merger
adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap
berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala
nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri
tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu :
- Merger Horizontal adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama),misalnya merger antara dua perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu.
- Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaanyang salingberhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaanpemintalan benang merger dengan perusahaan kain.
- Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yangmenghasilkan berbagaiproduk yang berbeda - beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu mergerdengan perusahaan elektronik. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapaipertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Contoh perusahaan yang melakukan Trust / Marger adalah : Merger yang
dilakukan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan pembagian kepemilikan
saham adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 80 persen, PT
Bina Makna Indopratama sebesar 4 persen, PT Metro Lintas Nusa 3 persen
dan PT Birina Multidaya 13 persen.
Kebaikan
- Dapat mengeluarkan saham dan obligasi.
- Kebebasan masing - masing perusahan yang mengadakan fusi (peleburan) sama sekali hilang.
Keburukan
- Resiko tetap menjadi tanggung jawab dari perusahaan perusahaan yang bergabung.
- Ketergantungan pada mesin mesin serta barang barang modal yang ada.
Trust
adalah gabungan beberapa badan usaha yang dilebur menjadi satu badan usaha baru
yang lebih besar. Trust bisa merugikan masyarakat, karena dengan peleburan
tersebut bisa timbul monopoli, sehingga mereka bisa mempermainkan harga dan
kebijakan-kebijakan lain. Di Amerika, untuk mencegah kerugian tersebut,
pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Anti Trust.
Terbentuknya Bank Mandiri yang merupakan gabungan dari Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bank Pembangunan Indonesia.
Bank Mandiri
Profil Bank Mandiri
Transformasi Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian
dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah --
yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia
dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana
masing-masing bank
tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan
perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan
tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia
perbankan dan perekonomian Indonesia.
Konsolidasi dan integrasi
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi
secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang
saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan
26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua
jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Salah satu
prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan adalah dengan mengganti
platform teknologinya secara menyeluruh. Bank Mandiri mewarisi total 9 core banking system
yang berbeda dari 4 bank pendahulunya. Bank Mandiri segera berinvestasi
untuk mengkonsolidasikan sistem-sistem dari platform yang terkuat.
Dibutuhkan tiga tahun dan dana sebesar US$ 200 Juta demi mengembangkan
program untuk menggantikan core banking platform sebelumnya agar
sesuai dengan standar perbankan ritel. Kini infrastruktur IT Bank
Mandiri telah menyediakan system pengolahan data straigth-through
dan interface yang seragam bagi pelanggannya. Sesuai dengan visi kami,
Bank Mandiri memasuki segmen bisnis yang menguntungkan dan memiliki
prospek tumbuh, sekaligus berperan sebagai institusi perbankan yang
komprehensif. Untuk itu, Bank Mandiri berfokus pada segmen korporasi,
komersial, mikro & ritel, serta pembiayaan konsumen dengan strategi
yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi dengan seluruh segmen
pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai Bank Domestik
Multispesialis di Indonesia dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah
khusus dengan menumbuhkan pangsa pasar dominan di segmen yang kami
fokuskan. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank
terdepan di Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk
menjadi bank blue chip publik di Asia Tenggara ini akan diukur berdasarkan kapitalisasi pasar.
Program Transformasi Tahap I (2005 - 2009)
Ambisi Bank Mandiri yang ditetapkan untuk 4 tahun ke depannya hanya
dapat dicapai dengan mengubah organisasi kami untuk dapat beradaptasi
dengan dinamika dan pergerakan pasar. Di tahun 2005, kami berkomitmen
untuk menjalankan program transformasi selama 5 tahun untuk membentuk
Bank Mandiri menjadi Bank Multispesialis yang Dominan. Kami
menetapkanempat tema transformasi sebagai syarat utama: budaya,
penjualan, aliansi dan kontrol NPL. Bank Mandiri melakukan Program
Transformasi dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap 1 (2006-2007)
Back on Track : Dalam tahapan ini, fokus utama kami adalah merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa depan
Tahap 2 (2008-2009)
Outperform the Market : Dalam periode ini, Bank
Mandiri lebih menekankan ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang
signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit yang mampu
melampaui target rata-rata pasar
Tahap 3 (2010)
Shaping the End Game : Di tahap ini, Bank Mandiri
menargetkan diri untuk menjadi bank regional terdepan melalui
konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang
strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak
perusahaan dan akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat
memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri
Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga
tahun 2010 ini secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank
Mandiri. Hal ini tercermin dari peningkatan berbagai parameter
finansial, diantaranya:
- Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010.
- Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.
Sejalan dengan transformasi bisnis, Bank Mandiri juga melakukan
transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai nilai budaya untuk
menjadi pedoman kerja pegawai. Bank Mandiri juga berhasil mencatat
sejarah dalam peningkatan kualitas layanan, yaitu menjadi service leader
perbankan nasional dengan menempati urutan pertama pelayanan prima
selama empat tahun berturut-turut (tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010)
berdasarkan survey Marketing Research Indonesia (MRI). Selain itu, Bank
Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam penerapan Good Corporate Governance.
Peningkatan kinerja Bank Mandiri mendapatkan respon positif oleh
investor, tercermin dari meningkatnya harga saham Bank Mandiri secara
signifikan dari posisi terendah Rp 1.110 per lembar saham pada 16
November 2005, menjadi Rp 6.300,- per lembar saham pada 30 September
2011, atau meningkat 33,6% per tahunnya berdasarkan rata-rata (CAGR).
Dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun, nilai kapitalisasi pasar Bank
Mandiri meningkat sekitar 7 kali lipat, dari Rp 21,8 Triliun menjadi Rp
146,9 Triliun.
Program Transformasi Tahap II (2010 - 2014)
Saat ini Bank Mandiri tengah melaksanakan tahap transformasi
lanjutan tahun 2010-2014, dimana kami telah melakukan revitalisasi visi,
yaitu "Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang Paling Dikagumi dan
Selalu Progresif". Sejalan dengan visi tersebut, Bank Mandiri juga
ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di
Indonesia, yaitu di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan
mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun
tetap menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di
bawah 4%. Bank Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5
Bank di ASEAN pada tahun 2014.
Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk
dalam jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan
menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan visi tersebut,
transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 - 2014 akan difokuskan
pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:
Wholesale transaction
Bank Mandiri akan memperkuat leadership-nya dengan menawarkan
solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang
holistik melayani institusi corporate & commercial di Indonesia.
Retail deposit & payment
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk menjadi bank pilihan nasabah
di bidang retail deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang
unik dan unggul bagi para nasabahnya.
Retail Financing
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk meraih posisi nomor 1 atau 2
dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di
bisnis kredit perumahan, personal loan, dankartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di micro banking.
Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operation dan risk management)
untuk memberikan solusi layanan terpadu. Disamping itu, Bank Mandiri
didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal, teknologi yang selalu update, penerapan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis secara seksama dan penuh pertimbangan, serta penerapan Good Corporate Governance yang telah teruji.
Pencapaian Bank Mandiri
Hingga Desember 2011, total aset Bank Mandiri telah mencapai Rp
551,9 Triliun, dimana jumlah ini berlipat ganda dari total aset di tahun
2006 (sebesar Rp 267 Triliun), atau tumbuh 15,6% (CAGR). Ini
mengukuhkan posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia.
Kredit Bank Mandiri juga tumbuh menjadi Rp 314,4 Triliun, meningkat 22%
(CAGR) dari kredit tahun 2006 yang sebesar Rp 118 Triliun. Sedangkan net
profit kami tumbuh menjadi Rp 12,2 Triliun, meningkat 28,3% (CAGR) dari
tahun 2006 yang sebesar Rp 2,4 Triliun. Selain menjadi bank pemberi
pinjaman terbesar di Indonesia (secara konsolidasi), Bank Mandiri juga
merupakan bank penyimpanan terbesar di Indonesia dengan dana pihak ke
tiga sebesar Rp 422,3 Triliun. Bank Mandiri juga telah berhasil
mempertahankan kualitas aset yang kuat, dibuktikan dengan nilai Gross
dan Net NPL Ratio yang masing-masing sebesar 2,21% dan 0,52%. Salah satu
momen penting dalam proses transformasi tahap 2 ini adalah suksesnya
rights issue pada Februari 2011 untuk memperkuat permodalan bank. Dengan
ini, modal Bank Mandiri telah mencapai Rp 62,7 Triliun, meningkat dari
48,9% tahun ke tahun dan menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih
gelar Bank Internasional, sesuai dengan Banking Architecture atau
Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Kinerja Bank Mandiri juga didukung oleh perusahaan-perusahaan anak
yang memberikan kontribusi pendapatan signifikan, yaitu sekitar 12% dari
laba bersih konsolidasi Bank Mandiri. Kini Bank Mandiri memiliki
jaringan ATM terbesar, yaitu sejumlah 10.000 unit yang telah terpasang
dan tersebar di seluruh Indonesia. Ini menjadikan Bank Mandiri sebagai
bank terbaik dalam pelayanan selama 4 tahun berturut-turut dan menjadi
perusahaan yang paling terpercaya di Indonesia untuk Good Corporate Govenance
selama 5 tahun berturut-turut. Setelah memenuhi berbagai persyaratan
dari Bank Indonesia, Bank Mandiri kini berhak untuk menyandang titel
sebagai Bank Internasional yang telah beroperasi di sektor perbankan
regional dan siap menjadi bank panutan di Indonesia. Hal ini turut
didukung dengan visi kami untuk menjadi Lembaga Keuangan yang Paling
Dikagumi dan Paling Progresif di Indonesia.
Meningkatkan Sinergi & Nilai dari Perusahaan Anak
Untuk mendukung berbagai segmen usaha kami serta membangun budaya
kerja berbasis kinerja yang kuat di seluruh organisasi, Bank Mandiri
menerapkan sistem organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU) yang
terdiri dari berbagai unit bisnis yang strategis. Unit bisnis strategis
ini akan bergerak sebagai generator penghasil profit pertumbuhan Bank
Mandiri di masa depan, sebagai inti dari perusahaan dan juga sebagai
layanan fungsi bersama. Bank Mandiri juga didukung oleh beberapa
perusahaan anak untuk meningkatkan performa unit-unit bisnis
strategisnya, diantaranya Corporate Banking, Commercial Business Banking, Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking serta Consumer Finance.
Bank Mandiri senantiasa mencari peluang bisnis yang saling
menguntungkan guna menciptakan sinergi, membangun aliansi sekaligus
memperkuat bisnis pendukungnya melalui perusahaan anak Bank Mandiri,
diantaranya Mandiri Sekuritas yang bergerak di
bidang investment banking, Mandiri AXA Financial Service yang
bergerak di bidang asuransi, Bank Syariah Mandiri yang bergerak di
bidang perbankan syariah, Bank Sinar Harapan Bali yang bergerak di
bidang perbankan mikro dan Mandiri Tunas Finance yang bergerak di bidang
multi-finance. Di tahun 2011, Bank Mandiri berhasil mengakuisisi
Mandiri AXA General Insurance (MAGI), yaitu perusahaan hasil kerjasama
antara Bank Mandiri dan AXA Societe Anonyme, untuk memperkuat penetrasi
Bank Mandiri di bisnis asuransi umum. Dengan memiliki berbagai
perusahaan anak yang mendukung bisnis kami, Bank Mandiri kini memegang
peranan sebagai institusi finansial holding terkuat di Indonesia.
Visi:
Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif
Misi:
- Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
- Mengembangkan sumber daya manusia professional
- Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
- Melaksanakan manajemen terbuka
- Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Kami berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari
atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Kami
melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui
penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena
kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik.
Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, kami
mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang
Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara
konsisten bagi pemegang saham.
Budaya TIPCE
- Trust Membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan.
- Iintegrity Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi.
- Professionalism Berkomitmen untuk be ke rja tuntas d an akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab.
- Customer Focus Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan.
- Excellence Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terus-menerus.
Sumber: