Unknown
On Rabu, 07 Oktober 2015
Bahasa Indonesia
Pengertian Bahasa
Secara sederhana,
bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas
di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi
atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan
sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif,
dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah
sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola
secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi,
setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep.
Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau
makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna.
Contoh lambang
bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa
dimakan orang sebagai makanan pokok Telah disebutkan di atas bahwa bahasa
adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis,
beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di
antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan
manusiawi.
Aspek Bahasa
Ada beberapa
aspek dalam bahasa yaitu aspek fisik dan aspek social
Aspek Fisik
Bahasa : Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa bahasa merupakan Basaha
merupakan suatu bentuk alat komunikasi manusia yangberupa lambang bunyi melalui
alat ucap, dimana setiap suara yang dikeluarkannya memiliki arti. Maka yang
dimaksud aspek fifik bahasa pada dasrnya mencakup tiga aspek. Pertama,
bagaimana bunyi itu dihasilkan (aspek produksi). Kedua, Bagaimana ciri – ciri
bunyi bahasa yang diujarkan (aspek akustis). Ketiga, bagaimana bunyi bahasa itu
dipahami melalui indra pendengaran (aspek persepsi bunyi bahasa). Untuk
menghasilkan bunyi bahasa yang benar diperlukan alat bicara yang normal,
keterampilan dan kemampuan organ alat bicara dalam melakukan artikulasi, serta
kemampuan mengatur pernapasan.
Perubahan proses
produksi bunyi menghasilkan perubahan kualitas bunyi (aspek produksi). Sebagai
akibat proses artikulasi yang berbeda pada bahasa – bahasa di dunia ini, bunyi
– bunyi bahasa yang dihasilkan berbagai bahasa itu pun berbeda (aspek akustis).
Indra pendengaran mampu menangkap dan memahami rangkaian bunyi vokal dan
konsonan yang membentuk sebuah tuturan, cepat lambat tuturan, dan nada tuturan
yang dihasilkan oleh seorang penutur(aspek presepsi bunyi suara).
Aspek Sosial
Bahasa : Bahasa mempunyai variasi dan memiliki ragam. Di dalam lingkungan
masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan ciri keakraban atau
keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab seperti gue, loe,
bete. Berikut termasuk ke dalam ragam intim. Ragam berikutnya dikenal sebagai
ragam konsultatif, yang merupakan ragam bahasa yang digunakan pada saat guru
mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam formal atau resmi. Ragam lain
adalah bahasa yang ditandai ujaran – ujaran baku dan beku sebagaimana yang
terdengar dalam acara ritual dan seremonial.
Fungsi Bahasa
Dalam komunikasi
sehari-hari alat yang sering digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa, baik
berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan. Bahasa sebagai sarana komunikasi
tentunya mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan seseorang secara sadar atau
tidak sadar yang digunakannya. Bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan
diri, alat komunikasi, dan sarana untuk kontrol sosial.
Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus, yaitu:
- Bahasa resmi kenegaraan
- Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
- Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
- Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi
- Bahasa resmi kenegaraan
- Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
- Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
- Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga perlu dibakukan atau distandarkan.
- Ejaan Van Ophuijen (1901)
- Ejaan Soewandi (1947)
- Ejaan yang Disempurnakan (EYD, tahun 1972)
- Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Istilah (1975)
- Kamus besar Bahasa Indonesia, dan
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988)
Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa baku, yaitu:
- Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda
- Fungsi pemberi kekhasan, bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain
- Fungsi penambah kewibawaan, bagi orang yang mahir berbahasa indonesia dengan baik dan benar
- Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang menjadi tolok ukur yang disepakati bersama untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa atau ragam bahasa
Sumber: