SkyLexuzzz21


UGunadarma

Digital Clock

Unknown On Minggu, 08 November 2015

Bahasa Indonesia
Alinea atau Paragraf

 Jenis Tulisan dalam laras ilmiah

TIGA JENIS PENULISAN
1.Fiksi
  a. Mengandalkan imajinasi
  b. Tidak menutup kemungkinan berdasarkan fakta
  c. Lebih banyak menggunakan bahasa konotatif (prosais)
  d. Jenisnya berupa puisi, cerpen, novel, novelet, dan skenario
  e. Sering juga disebut penulisan kreatif (creative writing)

2.Nonfiksi
  a. Berdasarkan fakta dan data
  b. Tidak bisa mengandalkan imajinasi belaka
  c. Bentuknya: berita, artikel, feature, kolom, essai, dan tajuk rencana
  d. Masing-masing mempunyai ciri khas, baik dalam bentuk penyusunannya,  konsumsi serta kegunaannya
  e. Khusus untuk berita biasanya ditulis seorang wartawan, lainnya bisa oleh siapa saja (penulis)

3.Faksi
  a. Berdasarkan fakta
  b. Dikemas dengan cara fiktif
  c. Biografi atau otobiografi contohnya
  d. Tidak membosankan
  e. Menggunakan bahasa populer
  f. Isinya mengalir


Eksposisi, Argumentasi, Narasi, Deskriptif
1. Paragraf Narasi
   Paragraf Narasi ialah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut.

   Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

2. Paragraf Deskripsi
   Paragraf Deskripsi  adalah merupakan paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu. Contoh  Paragraf Deskripsi :

   Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.

3. Paragraf Eksposisi
   Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau pengetahuan. Contoh Paragraf Eksposisi:
 
   Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.

4. Paragraf Argumentasi
   Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita. Contoh Paragraf Argumentasi :

   Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.


Syarat Pembentuk Paragraf
   Dalam pembentukan/pengembangan paragraf,ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, diantranya:
   1. Kesatuan
      Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.

   2. Kepaduan
      Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat-kalimat yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan. Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut.
         Hubungan yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya, misalnya: lebih-lebih lagi, tambahan, selanjutnya, di samping itu, lalu, seperti halnya dll
         Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: lain halnya, seperti, meskipun dll
         Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya; misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya dll
         Hubungan yang menyatakan akibat/hasil; misal: sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, jadi dll
         Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: sementara itu, segera, kemudian dll
         Hubungan yang menyatakan singkatan, misal:  ringkasnya, misalnya, yakni, sesungguhnya dll
         Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sana, dekat, di seberang dll

Kelengkapan
   Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama. Letak Kalimat Topik dalam Sebuah Paragraf. Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya mengandung satu gagasan pokok saja. Gagasan pokok itu dituangkan ke dalam kalimat topik / kalimat pokok. Kalimat topik/kalimat pokok dalam sebuah paragraf dapat diletakkan, di akhir di awal, di awal dan akhir, atau dalam seluruh paragraf itu.


Kalimat Topik dan Pelaksanaannya
   Struktur Paragraf Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:134) “Rangka atau struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.” Maka dari itu, apabila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari satu kalimat topik, paragraf itu tidak termasuk paragraf yang baik. Setiap kalimat penjelas berisi keterangan mengenai kalimat topik. Antara kalimat topik dan kalimat penjelas harus saling mendukung atau dengan kata lain setiap kalimat saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk satu topik tertentu. Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:134) “Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang. Pengarang menyampaikan inti maksud pembicarannya pada kalimat topik.” Begitu menentukan pikiran utama dan menuangkannya ke dalam kalimat topik, maka penulis terikat pada kalimat topik tersebut sampai akhir paragraf.

   Kalimat topik merupakan kalimat utama dalam sebuah paragraf. Kalimat utama bersifat umum. Maka dari itu, kalimat utama membutuhkan kalimat penjelas yang bersifat khusus agar pembaca memahami makna paragraf tersebut.

   Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaiknya suatu paragraf dikatakan lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan kalimat utama adalah kalimat menyatakan gagasan yang merangkum seluruh isi kalimat dalam paragraf itu. Hanya pada paragraf-paragraf tertentu, kalimat utama dapat diidentifikasi dengan mudah.


Pola Pengembangan Paragraf
   Pola pengembangan paragar dibagi menjadi beberapa bagian antara lain adalah ;
   1. Pola pengembangan paragaf deduktif
         Paragraf deduktif adalah  paragraf yang diawali dengan hal-hal yang bersifat umum dan diperjelas dengan hal-hal yang bersifat  khusus. Pada paragraf deduktif kalimat utamanya berada di awal paragraf
  
   2. Pola Pengembangan Paragaf Induktif,
         Paragraf induksi adalah paragraf yang dikembangkan mulai dengan hal-hal yang khusus  ke hal-hal yang umum. Paragraf induktif kalimat utamanya berada di akhir paragraf. Pola pengembangan paragraf induktif dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :
         a. Generalisasi, Paragaraf yang dikembangkan dengan pola hubungan dari khusus ke umum
            contoh:
               Gelombang cinta merupakan salah satu jenis anthurium yang mempunyai harga mahal. Jenmani juga merupakan anthurium yang banyak dicari karena harganya yang fantastis. Selain karena harganya, jenmani dicari penggemar tanaman hiasa karena keindahan daunnya. Tidak hanya jenmani dan gelombang cinta yang dicari penggemar tanaman hias, namun semua jenis anthurium  ikut diburu penggemar tanaman hias karena memiliki harga yang tinggi
         b. Analogi, Paragraf yang dikembangkan dengan membandigkan dua atau lebih benda yang dianggap memiliki kesamaan kemudian menarik kesimpulan.
            Contoh:
               Gelombang cinta dapat dilihat dari gelombang daunnya. Indahnya gelombang cinta sama seperti gelombang air. Semakin banyak gelombang yang dihasilkan daunnya, semakin indah pula gelombang cinta. Begitu juga dengan gelombang air, semakin bergelombang air semakin indah untuk dinikmati. Dengan demikian, indahnya gelombang cinta dan air terletak pada gelombang yang dihasilkan
         c. Sebab-akibat, Paragraf yang dikembangkan berdasarkan huubungan sebab akibat. Dalam paragraph ini akibat bertindak sebagai gagasan pokok atau kesimpulan yang bersifat umum. Sebaliknya sebab bertindak sebagai gagasan penjelas atau perincian yang bersifat khusus.
            Contoh :
               Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.
         d. Akibat-sebab, Paragraf yang dikembangkan berdasarkan hubungan akibat sebab. Dalam paragrap ini sebab bertindak sebgai gagasasn pokok tau kesimpulan yang bersifat umum. Sebaliknya akibat bertindak sebagai gagasan penjelas atau perincian yang bersifat khusus.
            Contoh :
               Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar took. Mereka juga berdesak-desakan di dalam took. Mereka ada yang duduk, ada yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan Koran. Mereka rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu sangat murah
  
   3. Pola Pengembangan Paragraf Campuran,
         Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Dalam hal ini kalimat terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit penekanan dan variasi

   4. Pola pengembangan paragraf Naratif
         Paragraf naratif adalah paragraf yang kalimat utamanya tersebar di seluruh bagian paragraf.

   5. Pola pengembangan paragraf Ineratif
         Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah bagian paragraf (di antara awal dan akhir paragraf)

Sumber :
http://www.p2kp.org/pustaka/files/Lokakarya%2520Praktik%2520Baik/Panduan%2520Menulis%2520Features/Jenis-Jenis%2520Tulisan%2520%26%2520Praktik%2520Menulis.ppt
http://www.cara-wanita.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html
https://ajengtriansari.wordpress.com/2013/07/21/syarat-syarat-pembentukan-dan-pengembangan-paragraf/
http://www.abdan-syakuro.com/2014/02/memahami-paragraf-dan-kalimat-topikutama.html
http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2011/12/pola-pengembangan-paragraf.html

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments